GO GREEN
Pada proses fotosintesa tumbuhan hijau mengambil CO2 dan mengeluarkan C6H1206 serta peranan O2 yang sangat dibutuhkan makhluk hidup. Oleh karena itu, peranan tumbuhan hijau sangat diperlukan untuk menjaring CO2 dan melepas O2 kembali ke udara. Begitu peritingnya peranan tumbuhan di bumi ini dalarn menangani krisis lingkungan terutama di perkotaan, sangat tepat jika keberadaan tumbuhan mendapat perhatian serius dalam pelaksanaan penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan kota. Pemerintah harus menangani masalah ini. Jika tidak, tidak akan ada udara bersih lagi di bumi ini. Kita sebagai masyarakat luas juga harus sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.
Penghijauan berperan dan berfungsi:
1. Sebagai paru-paru kota ataupun negara. Tanaman sebagai elemen hijau, pada pertumbuhannya
menghasilkan zat asam.
2. Sebagai pengatur lingkungan (mikro), vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan setempat
menjadi sejuk, nyaman dan segar.
3. Penyeimbangan alam (adaphis) merupakan pembentukan tempat-tempat hidup alam bagi satwa
yang hidup di sekitarnya.
4. Pencipta lingkungan hidup (ekologis).
5. Perlindungan (protektif), terbadap kondisi fisik alami sekitarnya (angin kencang, terik matahari,
gas atau debu-debu).
6. Kesehatan (hygiene).
7. Keindahan (estetika).
8. Sosial politik ekonomi.
9. Rekreasi dan pendidikan (edukatif).
10. Memberi ketenangan jiwa.
11. Pecegah banjir.
12. Pencegah tanah longsor.
Mungkin beberapa di antara kita akan spontan bertanya. “Apa gunanya konsep go green yang selama ini disorak-sorakkan ? Diamana dia ?” Terlepas dari debutnya yang terbilang baru, kemampuan konsep go green untuk menjawab permasalahan lingkungan di Indonesia memang mulai dipertanyakan. Namun secara konsep tentu tidak menjadi pertanyaan, sebab subtansi konsep go green betul-betul dirancang untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan. Namun penerapannya yang mungkin masih menjadi pertanyaan besar.
Meskipun santer tersiar kabar yang mengatakan bahwa konsep go green telah dimanfaatkan oleh kepentingan golongan politik
tertentu. Nyatanya konsep go green
memang tak bisa berbuat banyak. Go green
belum menampakkan hasil yang memuaskan. Mengapa ???? Karena go green belum menjadi aksi. Go green masih sebatas konsep, belum
diterapkan sepenuhnya. Hanya sebuah nama yang harum dan eksklusif di baliho dan kaos oblong saja.
Dan
salah
satu penyebab mengapa penerapan konsep tersebut belum maksimal adalah
karena sebagian orang saja yang memahami bagaimana penerapannya, semisal
praktisi lingkungan atau akademisi lingkungan saja. Sehingga, hanya
sedikit
yang peduli terhadap lingkungan. Dan yang terjadi kemudian adalah
ketimpangan.
Menyelesaikan permasalahan lingkungan yang begitu kompleks dengan tenaga
yang
sedikit tentu menjadi sebuah kemustahilan. Butuh partisipasi dari
masyarakat agar penyelesainnya menjadi nyata. Namun yang menjadi
kendala, pengetahuan
masyarakat mengenai lingkungan masih sangat terbatas. Mengajari semua
masyarakat dengan menyuluh dari desa ke desa misalnya, tentu memakan
waktu yang
ekstra lama. Sedang masalah lingkungan tidak bisa menunggu lebih lama
lagi.
Mungkin
banyak dari kita yang akan mengatakan: “Kan
ada di internet ? Masyarakat hanya perlu searching,
lalu menerapkannya. Begitu aja susah ??? Namun kenyatannya saat ini tidak semua
masyarakat memiliki motivasi untuk melakukannya, meskipun internet telah masuk
ke desa. Bahkan di kota besar sekalipun di mana warung internet telah berdiri
di mana-mana, tidak semua masyarakat yang mau menyempatkan waktu mencari info
seputar lingkungan.
“Mengapa demikian, padahal melestarikan
lingkungan kan demi kebaikan kita
bersama ????” Jawabannya adalah karena
konsep go green belum
menjadi tren
bagi semua lapisan masyarakat, meskipun mendatangkan kebaikan sekalipun.
Apalagi
masyarakat Indonesia saat ini cenderung lebih senang mengikuti sebuah
tren,
meskipun secara subtansial tidak begitu menguntungkan, namun jika telah
menjadi tren, tetap dilakukan dan diikuti. Tren saat ini menjadi
kebutuhan dan panggilan jiwa kebanyakan orang. Lalu ??? Yang harus kita
lakukan agar konsep go green dapat diterima
oleh masyarakat adalah membuatnya menjadi sebuah tren yang booming.
http://imamuhidate.blogspot.com/2012/07/digitals-go-green-paradigma-baru_09.html
http://tpm2gunawan-2012.blogspot.com/2012/09/gogreen-for-world-penghijauanadalah.html
0 komentar:
Posting Komentar