Selasa, 09 April 2013

Tugas2 TOU2



Perilaku Konsumen






 Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.


Pendekatan Perilaku Konsumen
a.Pendekatan Kardinal atau Cardinal Approach
Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu (konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang. Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsiAsumsi dari pendekatan ini adalah sebagai berikut:

  1. Konsumen rasional, artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
  2. Berlaku hukum Diminishing marginal utility, artinya yaitu besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus menerus.
  3. Pendapatan konsumen tetap yang artinya untuk memenuhi kepuasan kebutuhan konsumen dituntut untuk mempunyai pekerjaan yang tetap supaya pendapatan mereka tetap jika salah satu barang di dalam pendekatan kardinal harganya melonjak.
  4. Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap yang artinya uang merupakan ukuran dari tingkat kepuasan di dalam pendekatan kardinal semakin banyak konsumen mempunyai uang maka semakin banyak mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka..
  5. Total utility adalah additive dan independent. Additive artinya daya guna dari sekumpulan barang adalah fungsi dari kuantitas masing-masing barang yang dikonsumsi. Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang X2, X3, X4 …. Xn dan sebaliknya.
b.Pendekatan Ordinal atau Ordinal Approach

Dalam Pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah indefference curve, yaitu kurva yang menunjukkan kombinasi 2 (dua) macam barang konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan sama. Asumsi dari pendekatan ini adalah:
  1. Konsumen rasional artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
  2. Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna yang artinya konsumen melihat barang dari segi kegunaannya.
  3. Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu artinya konsumen harus mempunyai uang untuk memenuhi kebutuhannya.
  4. Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum artinya konsumen harus berusaha semaksimal mungkin walaupun hanya mempunyai uang terbatas untuk memenuhi kebtuhan mereka.
  5. Konsumen konsisten, artinya bila barang A lebih dipilih daripada B karena A lebih disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya
  6. Berlaku hukum transitif, artinya bila A lebih disukai daripada B dan B lebih disukai daripada C, maka A lebih disukai daripada C
Persaman dan perbedaan:
Persamaan Kardinal dan Ordinal:
Persamaan kardinal dan ordinal yaitu sama-sama menjelaskan tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu dengan pendapatan konsumen yang tertentu pula agar konsumen mencapai tujuannya (maximum utility)
Perbedaan kardinal dan Odinal :
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam angka atau bilangan.. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan.dalam bilangan atau angka. Analisis kardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .
Konsep Elastisitas
Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Definisi lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga


SURPLUS KONSUMEN

Surplus Konsumen (Consumer Surplus)
à Kesediaan konsumen membayar dikurangi jumlah yang sebenarnya dibayarkan konsumen.
à Selisih antara kesediaan konsumen membayar dengan nilai yang sesungguhnya ia bayarkan.
à Selisih antara kesediaan membayar dengan harga pasar.

Studi Ilmu Ekonomi Kesejahteraan dilihat dari keuntungan yang diterima pembeli/konsumen dari keikutsertaannya di sebuah pasar.
a. Kesediaan Membayar (willingness to pay)
à Jumlah maksimum yang mau dibayar oleh konsumen untuk memperoleh suatu barang
b. Penggunaan Kurva Permintaan untuk Mengukur Surplus Konsumen
à Hubungan antara ketinggian kurva permintaan dengan kesediaan membayar para calon pembeli
à Pada setiap kuantitas permintaan, harga yang ditunjukkan oleh kurva permintaan sama dengan kesediaan membayar "pembeli marginal" (marginal buyer), yakni pembeli yang akan langsung meninggalkan pasar begitu harga naik lagi
c. Bagaimana Harga yang Lebih Rendah Meningkatkan Surplus Konsumen
à Pembeli senantiasa menginginkan harga yang lebih rendah untuk setiap barang atau jasa yang akan mereka beli, maka penurunan harga akan memperbesar kesejahteraan pembeli
à Tambahan surplus konsumen itu ada dua macam
a. Para pembeli lama yang dulu memberi produk yang bersangkutan (Q1) dengan harga awal yang lebih tinggi (P1)
à Kenaikan surplus konsumen para pembeli lama ini identik dengan penurunan harga yang mereka bayarkan
b. Memperoleh kenaikan kesejahteraan karena kini mereka bisa membelinya dengan harga lebih murah (P2)
à Surplus komsumen yang dinikmati oleh para pembeli baru tertarik ikut berpartisipasi di pasar setelah harga turun. Karena adanya pernbeli baru ini, maka kuantitas permintaannya bertambah dari Q1 menjadi Q2.
d. Apa yang Diukur Surplus Konsumen
à Tujuannya adalah untuk membuat penilaianan normatif tentang diinginkan atau tidaknya hasil yang dibuahkan oleh mekanisme pasar.
à Merupakan ukuran yang baik bagi kesejahteraan ekonomis konsumen
à Menghormati preferensi (pilihan, atau kecenderangan perilaku) pembeli.
à Merupakan cerminan kesejahteraan ekonomis para konsumen.

Pengertian elastisitas harga

Elastisitas harga adalah tingkat kepekaan relatif dari jumlah yang diminta konsumen, akibat adanay perubahan tingkat barang. Dengan kata lain elastisitas harga adalah perubahan proporsional dari sejumlah barang yang diminta dibagi dengan perubahan proporsional dari harga.
Referensi :


0 komentar:

Posting Komentar